LAFKI: Senja Ceria di Taksim

 

Oleh. PP LAFKI

Setelah penutupan sesi pertama di konferensi ISQua yang intens, apa yang lebih baik daripada menyelam ke dalam kehidupan lokal Istanbul? Taksim, dengan hiruk-pikunya yang ikonik, menjadi tujuan kami berikutnya. Area ini terkenal dengan berbagai kafe dan toko, menjadi tempat yang sempurna untuk menghabiskan sore sambil bersantai.

Santai di Selvi Cafe

Petualangan kami dimulai di Selvi Cafe, tempat yang sempurna untuk menenangkan pikiran setelah hari yang penuh. Kafe ini, yang terletak strategis di sudut Taksim, menawarkan suasana yang nyaman dan hangat. Kami memilih tempat duduk di teras luar agar bisa menikmati pemandangan kota sambil merasakan hembusan angin sore. Sambil menyesap kopi Turki yang kaya rasa, kami bertukar cerita dan tertawa, merenungkan momen-momen menarik dari konferensi. Selvi Cafe, dengan kopi dan tehnya yang memikat, seketika menjadi tempat rehat kami dari kesibukan konferensi.

Belanja dan Berbincang di Bambi Cafe

Tak jauh beranjak, kami melangkah ke Bambi Cafe, sebuah spot yang tidak kalah populer di Taksim. Berbeda dengan Selvi, Bambi lebih dikenal dengan hidangan kulinernya yang lezat. Kami tidak melewatkan kesempatan untuk mencicipi beberapa hidangan lokal seperti baklava yang manis dan döner yang menggugah selera. Bambi Cafe, dengan interiornya yang santai dan pelayanannya yang ramah, memberikan kami kesempatan untuk menikmati makanan sambil melanjutkan obrolan.

Menikmati Hidup Malam Taksim

Setelah perut terisi, kami mengambil kesempatan untuk berjalan-jalan sejenak di sekitar Taksim Square. Area ini, yang selalu ramai, menampilkan sisi lain dari Istanbul—dinamis dan penuh warna. Kami menikmati setiap sudutnya, dari penjaja makanan jalanan hingga pertunjukan musik spontan di trotoar. Taksim pada malam hari adalah perpaduan sempurna antara keindahan sejarah dan kegembiraan modern yang tidak bisa ditemukan di tempat lain.

Refleksi dan Kenangan

Mengakhiri malam di Taksim, kami semua sepakat bahwa Istanbul bukan hanya tentang konferensi dan seminar. Kota ini mengajarkan kami tentang pentingnya keseimbangan—antara belajar dan bersantai, antara sejarah dan modernitas. Taksim, dengan semua kehidupannya, memberikan kami kesempatan untuk mengalami semua itu dalam beberapa jam. Pengalaman ini bukan hanya menyegarkan secara fisik tapi juga memberikan inspirasi dan perspektif baru yang akan kami bawa pulang.

Kembali dengan Kenangan

Saat kembali ke hotel, kami membawa tidak hanya kenangan dari diskusi-diskusi berbobot di konferensi tetapi juga dari senja yang hangat di Taksim, dimana kami tertawa, berbagi, dan merasakan kehidupan kota. Istanbul, dengan segala keramaiannya, berhasil mengajarkan kami bahwa di balik rutinitas kerja dan pembelajaran, penting juga untuk berhenti sejenak dan menikmati momen.

Pengalaman ini tidak hanya akan menjadi kenangan indah tapi juga pengingat bahwa dalam dunia yang sibuk, penting untuk mengambil waktu untuk bersantai dan menikmati keindahan di sekitar kita. Dengan semangat baru, kami siap untuk hari kedua konferensi, membawa energi dan inspirasi dari Taksim yang akan membantu kami melalui sesi-sesi mendatang dengan lebih bersemangat.

Kesempatan untuk mengintegrasikan pembelajaran dan rekreasi di Istanbul ini tidak hanya meningkatkan keefektifan kami sebagai delegasi tetapi juga menambah kedalaman pengalaman kami, mengingatkan kami bahwa kebijaksanaan terkadang ditemukan tidak hanya di dalam ruangan seminar tetapi juga dalam kehidupan kota yang berdenyut. Salam LAFKI

Related posts